Jumat, 27 Februari 2015

Ini Anggota ISIS yang Tampan dan 'Macho'

Islam Yaken
Perkenalkan Islam Yaken, anggota kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang mendapat julukan “hipster jihadi.”

Yaken dikabarkan meninggalkan kehidupannya yang glamor di Kairo, Mesir demi bergabung dengan kelompok radikal tersebut. Yaken adalah lelaki keturunan Afrika-Arab yang dikenal trendy.

Dia mulai naik daun ketika foto-fotonya beredar di dunia maya. Tidak ada yang menyangka ketika cerita tentang Yaken yang meninggalkan keluarganya di Kairo untuk menjadi pejuang ISIS.

“Kisah tentang Islam Yaken sangat mengerikan. Dia adalah teman sekolah saya,” kata salah satu teman sekolah Yaken.

Yaken sekolah di French Lycee di Heliopolis, salah satu sekolah terbama di Kairo. Dia bisa bahasa Inggris, Prancis dan Arab. Lulus dari sekolah itu, Yaken masuk ke Universitas Ain Shams dan lulus dengan gelar sarjana hukum, tahun lalu.

Yaken mengunggah foto tentang kehidupannya di VK.com, jaringan media sosial di Eropa. Dia mengunggah fotonya yang tidak mengenakan baju di Balance Gym sambil memperlihatkan otot-ototnya. Bukan itu saja, Yaken juga mengunggah video dirinya yang tengah berolahraga.

Dalam kicauannya pada 2011, Yaken memperlihatkan kehidupannya yang sekuler.

“Ciuman bisa membakar 6,4 kalori per menit,” katanya.
Islam Yaken
Salah satu temannya mengaku telah kehilangan kontak dengan Yaken. 

“Dia orang yang sangat dihormati. Yaken adalah laki-laki yang humoris, dia selalu membuat guyonan dan membuat orang tersenyum,” kata salah satu temannya.

Karena itu, sahabatnya tersebut mengaku terkejut ketika tahu Yaken bergabung dengan ISIS sebagai jihadis. Kini, Yaken menggunakan akun media sosialnya dalam menggambarkan taktik kekerasan yang dilakukan ISIS.

Di akun Twitter-nya, Yaken bisa dilihat tengah menenteng senjata api di bahunya. Tidak jarang Yaken mengunggah foto bersama jenazah. Salah satu fotonya yang sadis adalah ketika menampilkan dua kepala manusia di dalam keranjang.

Yaken juga berusaha meyakinkan keluarganya agar mau bergabung dengan dirinya di kota Raqqa.

“Saya berbicara dengan ibu saya dan meminta dia untuk bergabung di sini. Dia bisa makan dan minum serta belajar di sini, dengan keluarga dan semuanya,” kata Yaken.


Yaken juga tidak peduli dengan kritik yang ditujukan kepada dirinya.

“Beberapa orang menghina saya, itu hal yang normal. Tetapi, ada dua orang yang menghina agama kami dan saya sarankan kepada mereka bahwa ketika Tuhan membukakan Mesir kepada kami, apabila mereka masih hidup, maka kami akan menekan tombol hapus untuk mereka,” ujar Yaken.

Lelaki modis itu kini sudah berubah menjadi pejuang ISIS tampan yang macho dan tidak segan-segan untuk membunuh siapa pun yan berbeda aliran dengannya.

Comments


EmoticonEmoticon