Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri obesitas. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan
Menampilkan postingan yang diurutkan menurut tanggal untuk kueri obesitas. Urutkan menurut relevansi Tampilkan semua postingan

Selasa, 14 Februari 2017

Inilah 4 Langkah Diet untuk Pria Usia 40 Tahun ke Atas

Coba perhatikan bapak-bapak berusia 40-an di sekitar Anda. Besar kemungkinan kebanyakan pria mereka sudah mulai menunjukkan bentuk tubuh khas bapak-bapak. Mulai dari perut buncit, tubuh gemuk, sampai otot yang sudah tak tampak dan juga kendor.
Bapak Buncit | Foto : Istimewa
Di samping proses penuaan yang alami, pria berusia 40 tahun ke atas dengan berat badan berlebih rentan diserang berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan kanker. Maka, jangan sepelekan pentingnya diet untuk pria usia 40 tahun ke atas. Mengendalikan berat badan dan menjaga tubuh ideal juga bermanfaat untuk menambah energi, meningkatkan kesadaran soal kesehatan, dan mencegah obesitas

Selain bertambahnya uban pada rambut, tubuh juga mengalami berbagai perubahan fungsi ketika memasuki usia 40 tahun. Menurut penjelasan dr. Robert A. Kominiarek, spesialis hormon dan kesehatan asal Amerika Serikat (AS), laki-laki berusia 40 tahun ke atas mengalami penurunan kadar hormon testosteron, peningkatan kadar gula darah, metabolisme tubuh melambat, dan massa otot berkurang. Akibatnya, mengendalikan berat badan jadi terasa lebih sulit dibandingkan zaman muda dulu.

Menjaga bentuk tubuh yang ideal dalam rentang usia ini memang tak mudah lagi. Lantas, bagaimana caranya supaya tubuh tetap fit dan ideal? Langsung saja simak tips diet untuk pria usia 40 tahun ke atas berikut ini. Tak perlu bingung harus mulai dari mana untuk menjalani program diet. Anda bisa mengikuti panduan yang sederhana tapi ampuh berikut ini.

1. Hitung kebutuhan kalori
Karena di usia 40 tahun ke atas metabolisme melambat, tubuh membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membakar kalori. Maka, usahakan supaya Anda tidak mengonsumsi kalori lebih banyak dari kemampuan tubuh Anda mengolahnya jadi energi.

Menurut National Lung, Heart, and Blood Institute di AS, pria berusia 40-an pada umumnya hanya membutuhkan 1.200 hingga 1.600 kalori dalam sehari kalau mau menurunkan berat badan. Sederhananya, cobalah untuk mengurangi 500 hingga 1.000 kalori kalau mau berat badan turun kira-kira setengah sampai satu kilogram per minggu.

2. Kurangi makan daging merah
Demi tubuh lebih sehat dan usia yang lebih panjang, usahakan untuk mengurangi makan daging sapi, kambing, dan olahannya. Kebanyakan makan daging meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker. Sebaiknya Anda mulai menambahkan asupan sayuran dan buah-buahan yang rendah kalori namun kaya serat, vitamin, dan mineral penting.

Sebuah studi yang dilakukan oleh para ahli di University of South Carolina AS menguak bahwa diet untuk pria usia 40 tahun ke atas yang paling manjur adalah makan banyak sayur dan buah-buahan. Dengan mengurangi konsumsi lemak jenuh, Anda bisa turun berat badan lebih cepat dan terhindar dari berbagai penyakit.

3. Kurangi porsi karbohidrat
Hati-hati jika selama ini Anda kerap mengonsumsi karbohidrat yang sudah melalui berbagai proses sehingga kandungan nutrisinya jauh berkurang. Misalnya nasi putih, roti, pasta, kentang goreng, minuman manis, camilan seperti keripik kentang dan biskuit, serta beragam jenis makanan kemasan.

Dengan metabolisme yang melambat, tubuh akan semakin sulit memproses kelebihan gula dari karbohidrat. Akibatnya, gula darah bisa naik dan menyebabkan timbunan lemak tubuh bertambah. Anda pun jadi sulit mengendalikan berat badan. Selain itu, kelebihan gula juga dapat meningkatkan risiko diabetes.

4. Tambah asupan protein
Daripada menambah asupan lemak, karbohidrat, dan kalori, sebaiknya tingkatkan asupan protein supaya otot tetap kencang dan tubuh lebih segar. Makanan yang kaya protein bisa membuat Anda kenyang lebih lama padahal kalorinya lebih rendah dari makanan berlemak tinggi.

Makanan yang kaya protein antara lain adalah ikan, gandum utuh, olahan kedelai, telur, dan kacang-kacangan. Sebagai pengganti camilan yang kurang sehat, Anda bisa coba yogurt dan sorbet.


| hellosehat.com

Jumat, 03 Februari 2017

Inilah Cara Konsumsi Makanan Saat Liburan tanpa Khawatir Gemuk

Libur panjang adalah masa yang rawan akan kenaikan berat badan. Bagaimana tidak, saat liburan, tidak ada hal lain yang dipikirkan selain bersenang-senang. Saat bersenang-senang ini lah kadang kita sering melupakan berat badan dengan makan seenaknya.
Ilustrasi | Seaeching Google
Berikut adalah tips konsumsi makanan saat liburan agar berat badan tetap terjaga seperti yang dikutip dari Fox News.

1. Konsumsi makanan lezat ini
Konsumsilah sate ayam, sapi atau bakso daging ayam. Mengonsumsi makanan tersebut sehari sekali tidak akan membuat Anda gemuk karena kandungan protein di dalamnya masih pada batas wajar. Sebagaimana diketahui, makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak dan dengan demikian dapat menyebabkan gemuk dan obesitas.

2. Jangan minum Eggnog
Eggnog, atau minuman manis dari kuning telur yang dikocok dan ditambah air dan gula atau susu, memiliki kalori 350-450 per gelas. Jumlah kalori ini terlalu banyak. Untuk menggantinya, cobalah minum sari apel hangat atau secangkir kecil cokelat panas yang hanya memiliki 200 kalori tiap gelasnya. Sehingga tidak menambah berat badan anda hanya karena menikmati makanan saat liburan.

3. Tetap makan sayur dan buah
Sayur dan buah-buahan kaya akan serat dan nutrisi yang mampu untuk memperkuat proses metabolisme. Untuk itu, jangan lupa konsumsi buah dan sayur meskipun sedang liburan.

4. Pilih ubi, jangan kentang
Jika Anda diberi pilihan antara kentang atau ubi, maka pilihlah ubi untuk cemilan. Ubi lebih baik sebab tidak perlu mentega atau lemak topping untuk menikmatinya. Apalagi, ubi memiliki serat lebih banyak 2 kali lipat daripada kentang.

5. Konsumsi juga kalkun
Konsumsi kalkun juga tidak akan membuat kegemukan. Daging kalkun adalah salah satu contoh makanan enak yang rendah kalori dan lemak jenuh sehingga liburan Anda tetap menyenangkan.

Itulah beberapa tips konsumsi makanan saat liburan agar berat badan tidak naik. Selamat mencoba!.



| liputan6.com 

Kamis, 18 Februari 2016

Makan Mie Instan! Inilah yang Terjadi dalam Perut Anda

Mie instan mungkin sudah menjadi makanan favorit bagi banyak orang. Maklumlah, selain harganya yang terjangkau, cara memasak yang cepat dan mudah bagi Anda yang serba sibuk, mie instan produksi Indonesia juga rata-rata memiliki rasa yang khas yang bikin orang ketagihan. Meski sangat bersahabat di lidah dan kantong Anda, tapi mengonsumsinya secara berlebihan juga tidak baik lho untuk kesehatan. 

Hingga saat ini, memang belum ada kasus yang langsung membuktikan bahaya mie instan bagi kesehatan. Namun, akumulasi dari frekuensi mengonsumsi mie instan yang terlampau sering akan menyebabkan banyaknya bahan artifisial yang menumpuk dalam tubuh. 

Sebuah eksperimen oleh dr. Braden Kuo dari Massachusetts General Hospital mengungkap seperti apa kondisi perut dan pencernaan setelah kita mengonsumsi mie instan. Seperti yang dilansir dari Meetdoctor.com, Kuo menggunakan kamera seukuran pil untuk mengintip aktivitas pencernaan setelah mengonsumsi mie instan, dan inilah fakta-fakta yang ditemukannya:

1. Percernaannya Butuh Waktu Lama

Bahkan setelah lewat dua jam, mie instan tetap utuh, berbeda dengan mie yang dibuat sendiri tanpa proses kimiawi. Hal ini cukup mengkhawatirkan, mengingat tekanan yang mungkin diterima oleh sistem pencernaan Anda akibat konsumsi mie instan, yang memaksa kerja pencernaan hingga berjam-jam untuk memproses makanan yang banyak mengandung bahan kimia dan sedikit sekali serat.

Akhirnya, proses penyerapan nutrisi bagi tubuh pun terganggu. Apalagi ditambah kadar nutrisi dalamnya yang sangat sedikit untuk tubuh, digantikan dengan bahan penambah rasa, pengawet beracun jenis tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ) yang bisa tinggal di dalam perut dalam waktu yang lama tanpa bisa diketahui dampaknya bagi kesehatan dalam jangka panjang.

2. Kandungan TBHQ Tinggi dan Berbahaya Bagi  Nyawa Seseorang

TBHQ adalah ampas dari hasil pengolahan petroleum dan biasanya dicantumkan dalam kemasan makanan sebagai antioksidan. TBHQ sebenarnya adalah bahan kimia sintetis dengan kandungan antioksidan, bukan antioksidan alami yang dibutuhkan tubuh. Bahan kimia ini akan mencegah oksidasi lemak dan minyak, sehingga awet disimpan dalam waktu yang lama sekalipun. Selain dalam makanan dan makanan cepat saji, TBHQ bisa pula ditemukan dalam produk-produk pestisida dan pelapis kayu, serta kosmetik dan parfum untuk mengawetkannya saat pemakaian. 

TBHQ akan sangat berbahaya jika dikonsumsi sebanyak lebih dari 400 mg per kilogram berat badan seseorang. Saat TBHQ ada di dalam tubuh hingga sebanyak lima gram, berpotensi mematikan bagi orang yang mengonsumsinya. Satu gram saja konsumsi TBHQ berpotensi sebabkan mual, muntah, tinnitus, halusinasi, sensasi seperti tercekik hingga pingsan. 

Tanpa Anda sadari, hasil dari konsumsi mi instan dalam frekuensi yang tinggi sangat bisa menyebabkan terjadinya efek samping jangka panjang yang merusak liver, mutasi sel, perubahan biokimia dan masalah reproduksi.

3. Bisa Terjadinya Sindrom Metabolik, Terutama pada Wanita

Wanita bisa dengan mudah mengalami obesitas, kenaikan tekanan darah, gula darah, triglycerides dan kadar kolesterol sehat HDL yang rendah, beberapa kelompok gejala gangguan metabolik. Jika terdapat tiga saja dari gejala-gejala tersebut yang dialami, maka risiko menderita diabetes dan penyakit jantung juga akan bertambah. 

Rutin mengonsumsi mie instan akan menghalangi terserapnya nutrisi penting seperti protein, kalsium, fosfor, zat besi, potassium, vitamin A, niacin dan vitamin C dibandingkan mereka yang tidak memakan mie instan sama sekali. Sebungkus mie instan saja sudah mengandung 2,700 miligram sodium, yang menyebabkan menumpuknya lemak yang tidak menyehatkan.

4. Bahaya MSG atau Monosodium Glutamate yang Tidak Bisa Diabaikan

Di dalam mi instan, terdapat kandungan MSG yang juga merupakan excitotoxin. Ini bisa membuat sel-sel saraf bekerja terlalu berlebihan hingga mengalami kerusakan bahkan kematian, menyebabkan adanya disfungi otak dan kerusakan yang berbahaya. Bisa menimbulkan kondisi gangguan otak dan saraf seperti penyakit Alzheimer's, Parkinson's, Lou Gehrig's, dan lainnya.

MSG merupakan obat penggemuk yang paling ampuh dan sering digunakan bagi tikus-tikus laboratorium untuk kepentingan percobaan. Jika Anda ingin menjaga berat badan tetap ideal, sebisa mungkin hindari MSG.

Sabtu, 26 Desember 2015

Cepat Lapar? Ini Penyebabnya

Ilustrasi | Photo Dok. Arini W.
Mungkin anda pernah, saat Anda makn makanan dengan jumlah yang banyak. Namun dalam kurun beberapa jam kemudian perut sudah terasa lapar. Memang hal tersebut sangat aneh. Ada juga orang yang meskipun makan sedikit namun tetap tidak merasa lapar. 

Nah, oleh karena itu, kami akan menyajikan informasi tentang penyebab atau sebab akibat anda lapar dalam waktu cepat, 

1. Terlalu banyak minum
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi alkohol dapat meningkatkan kadar gherlin, hormon yag bertanggung jawab untuk memicu rasa lapar. Itulah sebabnya sejumlah orang cenderung makan dengan banyak sambil minum minuman keras.

2. Makan terlalu cepat
Ketika Anda makan terlalu cepat, maka leptin, hormon kenyang tidak punya waktu untuk mengaktifkan diri dan menjaga Anda dari perasaan kenyang. Sebuah studi menunjukkan bahwa ketika Anda mengunyah mekanan sedikit lebih lama, makan Anda akan merasa kenyang lebih lama.

3. Tidak sarapan
Sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang melewatkan waktu sarapan, maka dia akan mengalami setidaknya lima kali lipat membutuhkan porsi besar dibandingkan dengan mereka yang sarapan. Hal tersebut dapat berakibat pada obesitas.
Lapar
4. Kurang tidur
Bila Anda tidak memiliki waktu istirahat yang cukup, sulit bagi tubuh Anda untuk memproduksi hormin leptin, kenyang. Kurangnya jam tidur juga menyebabkan peningkatan sekresi hormon gherlin yang menyebabkan kelaparan.

5. Makan saat stress
Ada sebagian orang yang makan karena ingin menhilangkan perasaan stress atau emosi. Percayalah bahwa ternyata hal tersebut akan mengakibatkan siklus makan Anda tidak sehat. Kepuasan yang didapat bukan kenyang, namun hanya akan memicu 'semacam dendam' atau bentuk pelampiasan. Sehingga hal itu justru memicu kenaikan berat badan.

6. Terlalu banyak menonton TV
Anda akan lebih mudah makan makanan olahan yang tidak sehat dan mengonsumsi lebih banyak kalori saat menonton televisi. bahkan studi menunjukkan bahwa orang yang menonton TV lebih dari dua jam sehari lebih memungkinkan untuk menjadi lapar dan kelebihan berat badan ketimbang orang melakukan hal ersebut di bawah dua jam.

7. Dehidrasi
Terkadang manusia tidak menyadari bahwa saat merasa lapar sebenarnya adalah ras haus. Hal ini terjadi kepada banyak orang saat mengalami dehidrasi kronis.

8. Mengunyah permen karet
Permen karet, membuat Anda merasa lapar karena terus mengunyahnya. Hal tersebut disebabkan oleh rasa yang sudah tidak manis, sehingga Anda cenderung menelan air liur yang diproduksi. Air liur yang ditelan akan bergerak di perut sehingga tubuh Anda akan cenderung mengikuti untuk mencari makanan. Itulah mengapa Anda menjadi sangat lapar.

Kamis, 17 Desember 2015

Tips Kendalikan Nafsu Makan

Nafsu makan yang tidak terkontrol merupakan salah satu penyebab naiknya berat badan. Apalagi jika Anda sedang melakukan program diet, nafsu makan berlebih menjadi musuh yang sangat susah untuk dikontrol.
Piring beralas biru
Makan secara berlebihan seperti junk food, camilan dan banyak mengkonsumsi makanan manis atau berlemak dapat menimbulkan penumpukkan lemak tubuh sehingga obesitas pun terjadi. Pada saat seseorang sudah mengalami kegemukan, berbagai masalah lain pun dapat muncul misalnya hipertensi, diabetes tipe-2, penyakit jantung, stroke, gangguan pernapasan dan tidur dan sebagainya.

Anda mungkin sudah jutaan kali mendengar cara terbaik mengurangi berat badan. Sayangnya, tiap orang dinilai memiliki setidaknya satu jenis makanan tinggi kalori yang tak dapat ditolak.

Jika Anda mendapati kesulitan dalam mengurangi keinginan untuk makanan jenis makanan tertentu, dan itu seringkali membuat diet Anda gagal, cara mudah dan terbilang unik ini bisa anda coba.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Appetite menyebutkan, menghadirkan warna biru pada alat makan atau benda yang ada di meja makan dapat menjadi penekan nafsu makan yang baik, terutama menekan nafsu untuk memakan karbohidrat berlebih. 

Pasalnya, warna biru memberikan efek langsung pada penilaian ditolak.

Untuk mendapatkan hasil tersebut, peneliti melibatkan 240 peserta yang diberi makanan ringan berupa popcorn dan cokelat chips. Makanan tersebut disajikan pada piring berwarna merah, putih, dan biru.

Hasilnya, mereka yang mengunyah popcorn atau cokelat chip dari piring biru makan lebih sedikit. Hal ini disebabkan, karena tampilan makanan di piring biru, menurut peserta, terlihat kusam dan menjijikkan. Sehingga, mampu menekan nafsu untuk makan banyak.

Dengan kata lain, ini bisa menjadi berita gembira bagi mereka yang ingin menekan nafsu makan tanpa mengeluarkan banyak tenaga.

Untuk efek yang sama, Anda juga bisa menempatkan beberapa serbet kain biru tua atau lilin biru pada meja makan. Walau tampak unik, hal ini bisa Anda coba.

Jumat, 08 Mei 2015

Penyebab Perut Terasa Nyeri Setelah Makan

Ilustrasi
Apakah Anda sering mengalami nyeri ringan atau rasa tidak nyaman di perut setelah makan? Itu bisa disebabkan oleh dispepsia, yang umumnya dikenal sebagai gangguan pencernaan. Dengan memahami apa penyebab dari masalah Anda, Anda bisa mencari pengobatan yang tepat untuk itu. Berikut adalah beberapa penyebab dari dispepsia atau gangguan pencernaan, seperti dilansir healthmeup.com.

1. Kebiasaan makan yang buruk

Kebiasaan makan yang buruk atau tidak sehat bisa menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk makan terlalu cepat, makan sesuatu yang sangat berat, dan makan terlalu banyak lemak atau terlalu pedas.
2. Alkohol

Alkohol membuat sel-sel tubuh Anda mengalami dehidrasi, membuat mereka mengerut dan rusak. Untuk itu, Anda harus belajar untuk membatasi konsumsi alkohol untuk mencegah gangguan pencernaan.

3. Merokok

Merokok bisa membunuh nafsu makan dan menyebabkan makanan yang Anda konsumsi dicerna untuk waktu yang lama, yang akhirnya menyebabkan gangguan pencernaan.

4. Kafein

Makanan dan minuman yang mengandung kafein juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, karena kafein dapat memicu asam lambung. Kafein juga menyebabkan kembung dan kram. Cobalah untuk membatasi asupan kafein, satu atau dua cangkir per hari.

5. Olahraga setelah makan

Sangat penting untuk makan sesuatu sebelum Anda berolahraga, tetapi Anda perlu memberi rentangan waktu antara waktu makan dan olahraga. Minimal 30-60 menit sebelum olahraga. Setelah makan, sirkulasi darah akan terkonsentrasi di sekitar sistem pencernaan, namun olahraga menarik darah menjauh, ke otot, yang pada akhirnya mengganggu proses pencernaan dan menyebabkan gangguan pencernaan.

6. Obat

Obat-obat tertentu dapat mengganggu sistem pencernaan. Nitrat misalnya, yang diambil untuk memperlebar pembuluh darah, dapat berhenti di antara perut dan kerongkongan, yang memungkinkan asam untuk kembali melalui itu. Suplemen zat besi, obat penghilang rasa sakit, beberapa antibiotik dan obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) juga dapat mempengaruhi pencernaan.

7. Obesitas

Kelebihan berat badan dapat menyebabkan gangguan pencernaan, karena peningkatan berat badan menempatkan tekanan pada sistem pencernaan, menyebabkan asam lambung bocor keluar dan naik ke kerongkongan.

Inilah tujuh penyebab gangguan pencernaan yang biasa Anda rasakan. Semoga bermamfaat.