Tampilkan postingan dengan label Online. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Online. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Oktober 2016

Ternyata, Diam-diam Yahoo Serahkan Email Anda ke Intelijen AS

Yahoo Inc pada 2015 lalu diam-diam membuat sebuah peranti lunak yang bisa memindai semua email para penggunanya, mencari informasi-informasi tertentu, dan menyerahkannya kepada badan intelijen Amerika Serikat, demikian diwartakanReuters, Selasa (4/10/2016).
Yahoo.com | Foto : Pencarian Google
Raksasa internet yang sedang kolaps itu diketahui menyanggupi permintaan rahasia dari pemerintah AS untuk memindai ribuan email di akun Yahoo di seluruh dunia. Informasi yang dikumpulkannya kemudian diserahkan kepada badan intelijen AS (NSA) atau polisi federal AS (FBI).

Informasi ini diperoleh Reuters dari tiga bekas karyawan Yahoo dan seorang sumber lain yang mengetahui aktivitas gelap tersebut.

Tak diketahui informasi seperti apa yang dicari oleh badan intelijen AS. Tetapi intelijen AS menyerahkan serangkaian huruf – bisa berupa kata atau frase – yang harus dicari dalam setiap email dan attachment yang dipindai Yahoo.

Menurut dua bekas karyawan Yahoo, keputusan CEO Yahoo, Marissa Mayer, untuk mematuhi permintaan intelijen AS itu membuat beberapa petinggi perusahaan berang. Bahkan pejabat bidang keamanan informasi Yahoo, Alex Stamos mengundurkan diri pada 2015. Ia kini bekerja untuk Facebook.

“Yahoo adalah perusahaan yang mematuhi hukum dan beroperasi sesuai hukum Amerika Serikat,” bunyi pernyataan resmi Yahoo menanggapi permintaan konfirmasi dari Reuters. Tak ada penjelasan lebih lanjut.

Adapun Stamos, melalui juru bicara Facebook, menolak untuk berkomentar.

Demikian juga NSA menolak diwawancarai dan meminta agar pertanyaan dikirim ke Kantor Direktorat Intelijen Nasional AS.
Sebenarnya Bisa Menolak
Menurut tiga sumber Reuters, permintaan untuk melacak akun-akun email Yahoo, dikirimkan dalam sebuah dokumen rahasia ke tim hukum Yahoo.

Hukum di AS, termasuk amandemen undang-undang Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA) tahun 2008, memang mengatur bahwa badan-badan intelijen bisa meminta perusahaan telekomunikasi untuk menyerahkan data pelanggan. Alasannya bisa macam-macam, termasuk di dalamnya mencegah serangan teroris.

Tetapi perusahaan bisa menolak permintaan seperti ini. Yahoo pada 2007 pernah menolak ketika badan intelijen meminta untuk memeriksa beberapa akun email tanpa surat perintah pengadilan.

Sengketa ini dibawa ke Mahkamah Pengawasan Intelijen Luar Negeri, sebuah pengadilan yang tertutup bagi publik, dan Yahoo dinyatakan kalah.

Apple juga pernah mengalami hal yang sama tahun lalu ketika menolak permintaan FBI untuk membuat sebuah program khusus untuk menjebol sistem keamanan sebuah iPhone milik pelaku pembunuhan massal di San Bernardino.

FBI menempuh jalur hukum untuk memaksa Apple membuat program tersebut. Tetapi pertarungan di pengadilan terhenti di tengah jalan karena FBI berhasil membobol ponsel yang dimaksud dengan bantuan pihak ketiga.

Sayangnya Yahoo tampaknya enggan menolak permintaan badan intelijen AS itu tahun lalu. Menurut sumber Reuters, Mayer dan petinggi lainnya sudah pesimistis akan kalah jika mereka melawan di pengadilan.

Beberapa pegawai Yahoo kecewa dengan keputusan Mayer yang tidak berusaha melawan. Mereka juga kesal karena Mayer dan pemimpin tim hukum Yahoo, Ron Bell, tak melibatkan tim keamanan perusahaan dalam proses tersebut.

Alih-alih Mayer dan Bell langsung memerintahkan para teknisi bidang email untuk membuat program yang diminta intelijen AS. Program itu menyaring email-email yang mengandung kata atau frasa yang telah ditentukan, memisahkannya, dan menyimpannya secara khusus agar bisa diakses dari luar oleh intelijen AS.

Sumber-sumber Reuters menyebutkan bahwa program itu ditemukan oleh tim keamanan Yahoo pada 2015, beberapa pekan setelah dipasang. Mereka awalnya mengira itu adalah ulah para peretas.

Ketika Stamos tahu bahwa Mayer yang mengizinkan pemasangan program itu, ia memutuskan untuk mengundurkan diri. Kepada para bawahannya ia mengatakan bahwa dirinya tak tahu-menahu tentang program tersebut.

Stamos juga memperingatkan bahwa ada celah keamanan pada program itu yang bisa dimanfaatkan oleh para peretas untuk mencuri informasi. Stamos mundur pada Juni 2015 dan kini dia telah bergabung dengan Facebook.

Adapun Yahoo pada bulan lalu mengumumkan bahwa sekelompok peretas yang didukung oleh negara tertentu berhasil mengakses 500 juta akun pada 2014.

Yahoo sendiri telah sepakat untuk menjual bisnis utamanya kepada perusahaan telekomunikasi AS, Verizon Communication Inc dengan harga 4,8 miliar dolar AS atau sekitar Rp62,5 triliun.


| suara.com

Senin, 19 Oktober 2015

Inilah 10 Bintang YouTube Yang Mendapat Bayaran Termahal


Tidak sedikit orang meraup uang dari dunia online. Namun dari sekian banyak itu pasti diperoleh dengan cara yang berbeda. ada melalui blog, online shop, double klick, dan lain sebagainya. Kali ini di tahun 2015, ada 10 orang yang mendapatkan bayaran tinggi dari situs YouTube. Mereka hanya bermodalkan keahlian dalam mengemas sebuah content video yang menarik minat pengunjung YouTube.  Dari kreasi video tersebutlah akun YouTube mereka dikunjungi oleh jutaan pengunjung, sehingga penghasilan dari iklan yang ada di YouTube pun mengalir ke rekening mereka.

Menurut Majalah bergengsi Forbes baru saja merilis beberapa bintang YouTube yang sukses menghasilkan uang terbanyak. Rata-rata mereka ini masih muda, baik pria maupun wanita. Berikut 10 daftar bintang YouTube tersebut;

10. Rosanna Pansino - USD 2,5 juta
Rosanna Pansino
Rosanna Pansino memiliki channel YouTube bernama Nerdy Nummies yang mengumpulkan 4,7 juta subscriber. Dia ini suka membuat konten resep masakan kue-kue dalam bentuk unik. Ternyata banyak yang suka dan membuatnya menghasilkan uang tak sedikit. Di kisaran USD 2,5 juta atau sekitar Rp 33,8 miliar.

9. Roman Atwood - USD 2,5 juta
Roman Atwood
Roman banyak memposting konten video tentang kejahilannya di akun Roman Atwood Prank.Channel itu berhasil mengumpulkan subscriber sekitar 7,5 juta. Memang aksi kejahilannya bikin penasaran, bahkan kadang cukup keterlaluan. Roman meraup uang dari video YouTube USD 2,5 juta atau sekitar 33,8 miliar.

8. Lilly Singh - USD 2,5 juta
Lilly Singh
Sama seperti nama yang disebut sebelumnya, Lilly juga meraup uang USD 2,5 juta berkat konten video menarik yang diciptakannya. Chanel Lilly memiliki 6,8 juta pelanggan. Ia konsisten membuat video dengan beragam tema, seperti persoalan yang dialami wanita sehari-hari.

7. Michelle Phan - USD 3 juta
Michelle Phan
Michelle yang baru berusia 27 tahun ini sudah memiliki lebih dari 7,5 juta subscriber di channel YouTube-nya. Dia banyak membuat video soal tips-tips penting, khususnya untuk wanita. Pendapatannya menurut Forbes USD 3 juta atau sekitar Rp 40 miliar.

6. KSI - USD 4,5 juta
KSI
Pria bernama asli Olajide Olatunji ini memiliki channel KSIOlajidebt yang memiliki sekitar 10 juta pelanggan. Di situ, Olajide memposting konten soal game, komentarnya terhadap fenomena terkini dan sebagainya. Tahun 2015 ini, diperkirakan ia meraup USD 4,5 juta atau sekitar Rp 60 miliar.

5. Rhett & Link - USD 4,5 juta
Rhett & Link
Rhett McLaughlin dan Charles Lincoln Neal III sebenarnya terhitung tua, umur mereka 37 tahun dan 38 tahun. Tapi mereka dikenal sangat kreatif membuat video sehingga digemari. Mereka sering membuat iklan lucu untuk perusahaan-perusahaan di YouTube dan dibayar tinggi. Total mereka meraup sekitar USD 4,5 juta atau Rp 60 miliar tahun ini. 

4. Lindsey Stirling - USD 6 juta
Lindsey Stirling
Musisi bernama Lindsey Stirling ini awalnya sukar menembus label rekaman sehingga memutuskan memakai YouTube saja untuk memamerkan karyanya. Pemain biola handal ini berhasil menggaet banyak pemirsa dan meraih pendapatan besar. Sampai USD 6 juta atau lebih dari Rp 81 miliar.

3. The Fine Brothers - USD 8,5 juta
The Fine Brothers
Benny dan Rafi Fine asal Brooklyn adalah penulis, produser, dan juga sutradara. Tak heran jika mereka banyak membuat konten video menarik di YouTube dan menggaet sponsor kelas kakap. Mereka diperkirakan menghasilkan sampai USD 8,5 juta dari YouTube, sekitar Rp 115 miliar.

2. Smosh - USD 8,5 juta
2. Smosh - USD 8,5 juta
Smosh adalah grup komedi yang terdiri dari dua bintang YouTube veteran, Ian Hexoc dan Anthony Padilla. Mereka termasuk yang pertama jadi terkenal berkat YouTube dengan berbagai video lucu kreasinya. Tahun ini, Smosh dikatakan memperoleh USD 8,5 juta atau sekitar Rp 115 miliar.

1. PewDiePie - USD 12 juta
PewDiePie
Pria bernama asli Felix Arvid Ulf Kjelberg ini sudah berulangkali dinobatkan sebagai orang terkaya dari hasil kreasi video di YouTube. Dengan nama online PewDiePie, ia banyak membuat konten soal permainan video game yang menarik. Tahun ini saja, lelaki asal Swedia yang tinggal di Inggris ini meraup USD 12 juta, sekitar Rp 162 miliar.


 inet.detik.com 

Kamis, 27 Agustus 2015

Kisah Sedih Pendiri WhatsApp, Setiap Pagi Rela Antre Untuk Mendapatkan Jatah Makanan Gratis dari Pemerintah

 J an Koum, pendiri WhatsApp, lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai “American Dream”.
Jan Koum, pendiri WhatsApp
Pada usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih supermarket. “Hidup begitu pahit”, Koum membatin.

Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Koum lalu kuliah di San Jose University. Tapi kemudian ia memilih drop out, karena lebih suka belajar programming secara autodidak.

Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo!. Ia bekerja di sana selama 10 tahun. Di tempat itu pula, ia berteman akrab dengan Brian Acton.

Keduanya membuat aplikasi WhatsApp tahun 2009, setelah resign dari Yahoo!. Keduanya sempat melamar ke Facebook yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun ditolak. Facebook mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka.

Setelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 224 triliun) beberapa hari lalu, Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu, saat umur 17 tahun, setiap pagi antre untuk mendapatkan jatah makanan dari pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre. Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya uang. Pelan2, air matanya meleleh. Ia tidak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu.

Ia lalu mengenang ibunya yg sudah meninggal karena kanker. Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. “Tak ada uang, Nak…”. Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.

Rezeki datang dari arah dan bentuk yang tidak terduga. Remaja miskin yg dulu dapat jatah makan itu kini jadi Triliuner.


Minggu, 15 Februari 2015

YouTube Bisa Diputar Secara "Offline" Di Indonesia

Di Indonesia, YouTube Bisa Diputar
 G oogle memperkenalkan pemutaran video secara offline bagi pengguna aplikasi YouTube di smartphone Android. Kemampuan memutar video tanpa koneksi internet tersebut baru tersedia di Indonesia, India, dan Filipina.

Menurut postingan di blog resmi Google Asia Pasifik yang diunggah pada Kamis (11/12/2014), upaya tersebut dilakukan untuk memperbanyak konten-konten populer YouTube di ketiga negara tersebut, tanpa koneksi internet.

Pada prinsipnya, YouTube akan menyimpan file cached dari video tersebut saat pengguna masih terhubung dengan internet. Video tersebut bisa disimpan dalam perangkat Android selama 48 jam untuk diputar secara offline sehingga pengguna tetap bisa menikmati video walau offline.


Video-video yang mendukung pemutaran offline akan ditandai dengan ikon khusus, yang begitu di-tap akan menawarkan pilihan kualitas pemutaran video yang bisa dipilih untuk disimpan. 

Menurut Google, negara Indonesia, India, dan Filipina dipilih karena ketiganya dianggap memiliki peranan penting dalam hal mobile internet, ditambah lagi masih sedikit yang berlangganan data dalam jumlah besar, dan koneksi internet yang belum merata.

"Asia membuktikan dirinya sebagai dunia yang sangat mobile dalam hal adopsismartphone, tetapi akses data yang kencang dan terjangkau masih menjadi tantangan di wilayah tersebut," ujar Google dalam postingan blognya.

Karena itulah Google mencari cara untuk mengatasi kendala tersebut bagi pengguna produknya di negara-negara yang memiliki akses terbatas.



Inilah Aplikasi Boros Baterai di Android

Merasa baterai gadget Android cepat terkuras? Kinerja perangkat menjadi pelan? Biang keroknya mungkin adalah satu (atau lebih) aplikasi yang terpasang di perangkat bersangkutan.

Daftar Aplikasi Boros Baterai di Android

Nah, aplikasi mana saja yang memboroskan baterai dan menurunkan kinerja? Jawabannya coba ditemukan oleh lembaga sekuriti AVG, yang bulan ini menganalisis perangkat Android milik lebih dari satu juta pengguna aplikasi AVG.

Hasilnya ditemukan bahwa Facebook menduduki urutan teratas dari daftar 10 aplikasi Android yang menyita sumber daya alias menurunkan kinerja perangkat.


Banyak dari aplikasi di atas merupakan judul-judul populer yang “wajib” hadir di gadget Android. Lalu, apa yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi pemborosan baterai dan kinerja tanpa harus membuang aplikasi yang bersangkutan?


AVG menyarankan pengguna untuk mematikan fungsi notifikasi serta membatasi interval refresh untuk aplikasi yang berjalan di latar belakang. Kedua hal ini bisa dilakukan dengan mengatur setting dari dalam aplikasi yang bersangkutan.

Disarankan pula untuk sering-sering membersihkan cache aplikasi karena file sampah yang terkumpul bisa berukuran sangat besar.Scrolling timeline di Facebook selama 60 detik, misalnya, disebut sudah menghasilkan file cache sebesar 5MB. Menu Clear Cache bisa ditemukan di pengaturan App Manager dalam menu setting Android.



Kenapa Orang Indonesia Cari Teman di Dunia Maya?

Alasan Orang Indonesia Cari Teman di Dunia Maya
Ilustrasi
 T ren mencari teman secara online sudah bukan hal tabu di era modern seperti sekarang. Kondisi ini bergulir dan menjadi bagian dari gaya hidup, seiring dengan munculnya sejumlah aplikasi ponsel pintar yang berfungsi sebagai sarana untuk berkenalan antar satu orang dengan orang lain dalam cakupan yang lebih luas.

Menurut survei yang dilakukan oleh sebuah aplikasi baru untuk mencari teman secara online, Paktor, terhadap 400 responden dari Jakarta, Jawa, dan Bali. Ternyata, ada beberapa faktor yang membuat orang Indonesia memilih berkenalan dengan teman baru via online.

Hasil survei yang dihelat oleh aplikasi asal Singapura tersebut menyebutkan, sebanyak 73 persen responden memang hobi berkenalan dengan orang baru. Lalu, 57 persen responden lainnya mengaku, berkenalan via online untuk menghabiskan waktu senggang.

Sementara itu, 12,7 persen responden mengatakan bahwa mereka percaya berkenalan via online lebih praktis. Selanjutnya, hal menarik lainnya adalah delapan persen responden menyatakan bahwa cara tersebut sebagai pelarian dari hubungan yang tak bahagia.

Fakta menarik dari survei Paktor ini, menyebutkan bahwa ternyata 48 persen dari orang yang mencari teman baru via online masih berstatus lajang. Kemudian, 56 persen responden mengaku bahwa setelah nyaman berkomunikasi via online, barulah mereka memutuskan untuk bertemu langsung.

Namun, saat mendapatkan teman hasil kenalan online, Anda jangan langsung membuka diri dan 100 persen jujur. Sebab, survei mengatakan, sebanyak 27 persen responden mengaku perna menciptakan profil palsu tanpa tujuan berarti.


[Sumber : aceh.tribunnews.com]